Manfaat Shalat
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Setiap muslim wajib melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Shalat adalah sebuah ibadah mulia yang mempunyai peran penting bagi keislaman
seseorang. Sehingga Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan
shalat seperti pondasi dalam sebuah bangunan.
Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh pernah mengatakan:
“Wahai, anak manusia.
Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan
kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan
kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.[1]
Dari nasihat beliau ini, kita bisa memahami bahwa
shalat yang dilakukan secara benar akan membawa pengaruh positif kepada
pelakunya. Berikut enam manfaat yang dapat kita peroleh jika kita melaksanakan shalat secara benar dan khusyuk :
1. Shalat adalah simbol ketenangan.
Shalat menunjukkan ketenangan jiwa dan kesucian hati
para pelakunya. Ketika menegakkan shalat dengan sebenarnya, maka
diraihlah puncak kebahagiaan hati dan sumber segala ketenangan jiwa.
Dahulu, orang-orang shalih mendapatkan ketenangan dan
pelepas segala permasalahan ketika mereka tenggelam dalam kekhusyu’kan
shalat.
Marilah kita mengintrospeksi diri, sudahkah
ketenangan seperti ini kita dapatkan dalam shalat-shalat kita? Sudah
sangat banyak shalat yang kita tunaikan, tetapi pernahkah kita berfikir
manfaat shalat ini? Atau rutinitas shalat yang kita tegakkan
sehari-hari?
2. Shalat adalah cahaya.
Ambillah cahaya dari shalat-shalat kita. Ingatlah,
cahaya shalat bukanlah cahaya biasa. Dia cahaya yang diberikan oleh
Penguasa alam semesta ini. Diberikan untuk menunjuki manusia ke jalan
yang lurus, yaitu jalan ketaatan kepada Allâh Rabul ‘alamin.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullâh, dari sahabat Abu Mâlik al-’Asy’ari radhiyallâhu'anhu, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda: (dan shalat itu adalah cahaya).
Oleh karena itu, marilah menengok diri
kita, sudahkah cahaya ini menerangi kehidupan kita? Dan sungguh sangat
mudah jika kita ingin mengetahui apakah shalat telah mendatangkan cahaya
bagi kita? Yakni dapat lihat, apakah shalat membawa ketaatan kepada
Allâh dan menjauhkan kita dari bermaksiat kepada-Nya? Jika sudah,
berarti shalat itu telah menjadi sumber cahaya bagi kehidupan kita.
Inilah cahaya awal yang dirasakan manusia di dunia. Dan kelak di
akhirat, ia akan menjadi cahaya yang sangat dibutuhkan, yang
menyelamatkannya dari berbagai kegelapan sampai mengantarkannya kepada
surga Allâh Ta'ala .
3. Shalat sebagai obat dari kelalaian.
Lalai adalah penyakit berbahaya yang
menimpa banyak manusia. Lalai mengantarkan manusia kepada berbagai
kesesatan, bahkan menjadikan manusia tenggelam di dalamnya. Mereka akan
menanggung akibat dari kelalaian yang mereka alami di dunia maupun di
akhirat kelak. Sehingga lalai menjadi penutup yang menutupi hati
manusia. Hati yang tertutup kelalaian, menyebabkan kebaikan akan sulit
sampai padanya. Tetapi menegakkan shalat sesuai dengan syarat dan
rukunnya, dengan menjaga sunnah dan khusyu di dalamnya, insya Allâh akan
menjadi obat paling mujarab dari kelalaian ini, membersihkan hati dari
kotoran-kotorannya. Allâh Ta'ala berfirman:
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Qs. al-A’ra/7:205)
dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Qs. al-A’ra/7:205)
Berkata Imam Mujahid rahimahullâh:
“Waktu pagi adalah shalat Subuh dan waktu petang adalah shalat ‘Ashar”.
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
Barang siapa yang menjaga shalat-shalat wajib,
maka ia tidak akan ditulis sebagai orang-orang yang lalai.[4]
maka ia tidak akan ditulis sebagai orang-orang yang lalai.[4]
4. Shalat sebagai solusi problematika hidup.
Sudah menjadi sifat dasar manusia ketika dia tertimpa
musibah dan cobaan, dia akan mencari solusi untuk menyelesaikan
permasalahannya. Maka tidak ada cara yang lebih manjur dan lebih hebat
dari shalat. Shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai
macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik
dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat. Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam dalam sabdanya mengucapkan:
Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabbnya yaitu ketika dia sujud,
maka perbanyaklah doa.
(HR Muslim)[5]
maka perbanyaklah doa.
(HR Muslim)[5]
Inilah di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang paling ia butuhkan dalam menyelesaikan problem hidupnya. Maka, kita jangan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan tidak ada manfaat padanya. Shalat bisa menjadi sarana menakjubkan untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allâh Ta'ala.
Dalam kisah Nabi Yunus 'alaihissalam, Allâh Ta'ala menceritakan:
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orangorang yang banyak mengingat Allâh,
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
(Qs. ash-Shafât/37:143-144)
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
(Qs. ash-Shafât/37:143-144)
Sahabat Ibnu ‘Abbas rahimahullâh menafsirkan “banyak mengingat Allâh”, yaitu, beliau termasuk orang-orang yang menegakkan shalat.[6]
Sahabat Hudzaifah radhiyallâhu'anhu pernah menceritakan tentang Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam :
Dahulu, jika Nabi n tertimpa suatu urusan, maka beliau melaksanakan shalat.
(HR Abu Dawud)[7]
(HR Abu Dawud)[7]
5. Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Sebagaimana telah kita fahami, bahwasanya shalat akan
membawa cahaya yang menunjukkan pelakunya kepada ketaatan. Bersamaan
dengan itu, maka shalat akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan
mungkar. Sebagaimana hal ini difirmankan Allâh Ta'ala :
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur‘an)
dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).
Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs. al-Ankabût/29:45)
dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).
Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs. al-Ankabût/29:45)
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu'anhu mengatakan:
“Dalam shalat terdapat larangan dan peringatan dari bermaksiat kepada Allâh”.[8]
6. Shalat menghapuskan dosa.
Selain mendatangkan pahala bagi pelakunya, shalat
juga menjadi penghapus dosa, membersihkan manusia dari dosa-dosa yang
pernah dilakukannya.
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Apa pendapat kalian,
jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir);
dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?”
Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”.
Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Demikianlah shalat lima waktu,
Allâh Ta'ala menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”.
(HR Bukhâri dan Muslim)
jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir);
dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?”
Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”.
Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Demikianlah shalat lima waktu,
Allâh Ta'ala menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”.
(HR Bukhâri dan Muslim)
Inilah sebagian manfaat shalat yang tak terhingga banyaknya, dari yang kita ketahui maupun yang tersimpan di sisi Allâh Ta'ala. Oleh karena itu, marilah kita memperhatikan diri kita masing-masing, sudahkah di antara manfaat-manfaat tersebut yang kita rasakan? Ataukah kita masih menjadikan shalat sebagai salah satu rutinitas hidup kita? Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dicela Allâh dalam firman-Nya:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
(Qs. al-Mâ’ûn/107:4-5)
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
(Qs. al-Mâ’ûn/107:4-5)
Semoga Allâh Ta'ala memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambanya yang menegakkan shalat, dan memetik buahnya dari shalat yang kita kerjakan.
bagus gan,,, teruskan!!!
BalasHapusmakasi gan, keep spirit !
BalasHapussiip, nice info.
BalasHapussemoga para pembaca mendapat manfaat dari artikel ini.
sip, semoga saja..
BalasHapussering2 berkunjung gan..